Laman

Rabu, 02 Mei 2012

Pembinaan Mental Anak Usia Dini Olahraga Pencak Silat


                                                              Oleh : Nopriansyah
 
A.    Mengenal mental anak usia dini
Perkembangan anak pada masa usia dini sebenarnya masih jauh dari hakikatnya untuk menjadi seorang atlet, dimana pada masa itu mereka dituntut untuk berkembang dalam hal apapun, namun bahkan sekarang banyak anak-anak yang masih pada usia dini telah berkecimpung diberbagai macam bidang olahraga. Disinilah moral sangat berperan sebagai landasan normatif dalam penggunaan mental anak usia dini serta dituntut tanggung jawab seorang pembimbing atau pelatih dalam menuntun pemanfaatan mental anak dan tujuan hakiki dalam prestasi bisa tercapai.
Jadi untuk membina mental atlet pada usia dini kita perlu proses yang baik supaya kedepannya atlet tersebut terus berkembang. Maka dengan mudah kita dapat mengetahui bagaimana anak yang terdapat dalam pembinaan mental anak usia dini tersebut. Hal ini memungkinkan kita mengenali berbagai karakteristik anak, serta meletakkan mereka pada tempatnya masing-masing yang saling berkaitan dengan kita. Tanpa mengenal ciri-ciri tiap anak yang pantas mendapatkan pembinaan mental anak usia dini dalam pengembangan prestasi.

B.     Pembinaan anak usia dini pada pencak silat
Olahraga pencak silat yang merupakan olahraga asli indonesia sudah banyak dikenal oleh anak-anak usia dini, mereka mengenal olahraga ini dari kegiatan ekstra kulikuler yang ada disetiap kegiatan sekolah. Meskipun olahraga seperti ini tergolong olahraga yang sangat keras, akan tetapi masih banyah anak-anak yang meminatinya, seperti kita ambil contoh pada saat diselenggarakan kejuaraan pencak silat antar sekolah dasar, banyak anak-anak yang berpartisipasi dalam kejuaraan tersebut. Mereka berlomba-lomba memberikan kemampuan terbaiknya sehingga akan memunculkan pemenang yang sekaligus bahwa kelak mereka inilah yang akan menjadi generasi pesilat-pesilat muda dimasa yang akan datang.
            Untuk mencapai semua itu tidaklah luput dari jasa seorang pelatih yang bekerja keras dalam mendidik anak-anak tersebut sehingga bisa. Pelatih sangat berperan penting dalam hal ini mulai dari pencarian bibit sampai kemotode latihannya. Pelatih juga tidak bisa membina anak-anak yang masih diusia dini tersebut dengan semena-mena pelatih, apalagi diolahraga pencak silat kemahiran seorang pelatih harus bisa dituntut disini.
            Jika seorang pelatih anak usia dini terlalu arogan dalam melatih  maka dampak yang akan menerimanya adalah anak latihnya tersebut, hal ini akan berimbas pada psikologis masa depan anak tersebut. Banyak pelatih olahraga pencak silat yang tidak mempunyai dasar yang cukup untuk melatih ketika melatih anak usia dini mereka menyamakan latihannya dengan latihan yang sebenarnya itu adalah latihan orang dewasa, tanpa disadari mereka telah merusak psikologi anak tersebut sehingga pada saat anak tersebut menginjak remaja berbagai macam cedera yang telah mereka alami, sehingga menghambat mereka untuk mengembangkan prestasi mereka lagi.
Pada olahraga pencak silat pelatih yang hanya melatih tanpa memikirkan anak latihnya yang masih usia dini akan memberikan latihan yang terus menerus yang setiap saat menuntut mereka harus bisa. Misalnya pada latihan dasar pencak silat, pada latihan tendangan, pelatih terus menerus memberi latihan tendangan tanpa memperhitungkan bagaimana memberi porsi latihan yang pas dalam anak usia dini, disini pelatih tersebut terus menuntut supaya anak latihnya itu harus bisa melakukan tendangan yang bagus sesuai yang dicontohkannya. Anak tersebut akhirnya bisa melakukannya sesuai apa yang diharapkan palatih, tanpa memikir panjang apa yang akan terjadi pada anak itu pada masa depan. Disaat anak itu menginjak remaja yang mana seharusnya puncak prestasinya, atlet tersebut malah bergelut dengan cedera engkel yang tak kunjung sembuh, dimana tanpa dia sadari cedera tersebut merupakan buah latihan yang dulu pada saat usia dini seorang pelatih tidak memperhatikan atletnya dengan baik, karena selalu bersifat arogan.
            Banyak pelatih didalam olahraga pencak silat yang hanya mengejar kemenangan sesaat yang hanya untuk ketenaran nama, sehingga berdampak negatif dalam perkembangan psikologis anak latih (emosional, agresif, dan menarik diri).
Pembinaan mental anak usia dini yang benar dalam olahraga pencak silat sebaiknya setelah 5 tahun anak dapat diperkenalkan dengan jenis olahraga permainan maupun individual yang tetap berada konteks bermaian dan menggembirakan anak. Dan pada usia 8-9 tahun anak usia dini tersebut harus sudah mempunyai target yang harus dicapai adalah menerapkan sebaik mungkin kemampuan anak yang akan dilatih untuk mereka terapkan pada pertandingan. Jika anak tersebut mendapatkan pelatihan untuk anak usia dini, maka dalam memasuki usia remaja dan dewasa mereka tetap bisa mengembangkan prestasi, walau pun latihan yang diberikan sangan keras.

Tidak ada komentar: