Laman

Kamis, 15 Maret 2012

“ Kiat-kiat menuju sukses menjadi wasit dan juri dalam olahraga pencak silat”

                                                                                                                Oleh : Nopriansyah

 A.    pendahuluan
Pertandingan pencak silat merupakan even yang bergengsi dalam kejuaraan baik yang bersifat tingkat daerah, nasional, maupun sampai ke internasional. Persiapan dalam pertandingan pencak silat cukup lama mengingat even ini melibatkan banyak orang dan banyak kategori yang dipertandingkan seperti: kategori Tanding, Tunggal, Ganda, dan Beregu.
Pengetahuan dan pemahaman tentang manajemen penyelenggaraan pertandingan ini dipandang perlu bagi insan pencak silat, sebagai patokan apabila disuatu saat akan menyelenggarakan pertandingan. Dengan mengetahui dan memahami tatacara yang benar dalam penyelenggaraan pertandingan, diharapkan pelaksanaan pertandingan dapat berjalan dengan baik dan lancar serta efektif dan efisien.
 Untuk itu dalam penyelenggaraan pertandingan perlu manajemen yang baik dari awal persiapan pelaksanaan pertandingan, penimbangan berat badan, pengundian, serta seting penimbangan sampai kejuaraan. Panitia juga harus mengetahui bagaimana cara menentukan jumlah pertandingan, termasuk estimasi waktu dan pembiayaan kejuaraan yang harus dipersiapkan. Pelaksanaan yang baik juga adanya kerja sama antara komite pelaksana pertandingan yang mengetahui tugas dan tanggungjawabnya sehingga pertandingan dapat berjalan dengan lancar.
  Pencak silat merupakan cabang olahraga asli bangsa Indonesia yang sudah dipertandingkan pada multievent resmi seperti: Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS), Pekan Olahraga Nasional (PON), Pekan Olahraga Asia Tenggara (Sea Games), Pekan Olahraga Mahasiswa ASEAN (ASEAN University Games ke XII di Indonesia, XIII di Vietnam, XIV di Malaysia), dan yang terakhir masuk pada olahraga pantai ASEAN Beach Games (ABG I di Bali). Dengan dipertandingkannya cabang olahraga pencak silat di manca negara, maka pencak silat sudah Go International dan bukan lagi milik bangsa Indonesia, tetapi olahraga milik dunia.
 Pada dasarnya pencak silat memiliki empet aspek dalam  pengembangannya, yaitu : aspek mental spiritual, aspek seni, aspek beladiri, dan aspek olahraga. Pada perkembangan nya di even-even resmi pencak silat berkembang pesat khususnya pada aspek olahraga, meskipun tidak menutup kemungkinan banyak perguruan-perguruan pencak silat di luar negeri mengembangkan pada aspek seni-beladiri dan mental spiritualnya.
 Pencak silat pada aspek olahraga tentunya mengacu pada peraturan pertandingan yang telah ditetapkan oleh Federasi Pencak Silat International yang disebut PERSILAT (Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa). Meskipun sudah ada peraturan pertandingan, peraturan perwasitan, dan peraturan penyelenggaraan pertandingan, namun manajemen penyelenggaraan pertandingan kurang dapat berjalan dengan baik, dan tidak selalu tepat sesuai dengan perencanaannya. Hal ini dikarenakan masing-masing komite penyelenggara kurang paham akan manajemen pertandingan pencak silat. Apalagi tentang kasus-kasus kepemimpinan wasit ditengah-tangah gelanggang yang sering menuai kontroversi, sehingga membuat atlet banyak mengalami kerugian.
B.     Bagaimana caranya menjadi wasit dan juri yang sukses dalam pertandingan pencak silat ?

Seoarang wasit dan juri yang akan sukses memimpin pertandingan pencak silat adalah seorang wasit juri yang mengikuti penataran wasit juri nasional dan berhasil mendapatkan sertifikat wasit juri serta layak untuk ditugaskan dan ditunjuk langsung oleh PB IPSI, terdiri dari seorang ketua dan dua orang dalam satu gelanggang pertandingan. Wasit dan juri yang akan memimpin pertandingan juga harus mampu menilai seluruh kategori pertandingan pencak silat.
Menjadi wasit juri yang sukses tidak lah mudah, wasit juri harus lah memahami tantang peraturan-peraturan pertandingan. Pada saat memimpin pertandingan seorang wasit juri juga harus mempunyai kewenangan yang benar supaya tidak merugikan pihak manapun.

C.    Kompetensi yang diperlukan dalam menjadi wasit juri dalam pertandingan pencak silat.
Kompetensi dasar wasit adalah memiliki kemampuan dalam memimpin jalannya pertandingan dari awal sampai akhir pertandingan dengan penuh disiplin, jujur, tegas, adil, tanpa memihak salah satu kontingen. Sedangkan kompetensi juri adalah kemampuan melakukan penilaian serta memutuskan pemenang dalam suatu pertandingan dengan konsisten dan adil tanpa melihat sudut atlet.
Dalam memimpin pertandingan pencak silat wasit juri juga harus mempunyai kompetensi memimpin sebuah jalannya pertandingan sesuai hasil MUNAS IPSI yang menjelaskan tentang penugasan wasit dan juri serta tugas masing-masing wasit dan juri, adapun peraturan wasit juri dalam pertandingan pencak silat adalah sebagai berikut :
1.       Tugas Wasit ( khusus untuk Katagori Tanding )
·         Memeriksa kesiapan gelanggang dan Pesilat.
·         Memimpin pertandingan berdasarkan ketentuan pertandingan.
·         Menjaga keselamatan Pesilat.
·         Menghentikan pertandingan bila :
Ø Pesilat membuat pelanggaran
Ø Pesilat bergeser ke luar gelanggang
Ø Pesilat terjatuh
Ø Pesilat bergumul
Ø Pertandingan tidak seimbang
Ø Untuk memberi tegoran, peringatan atau hukuman
Ø Untuk memeriksa luka-luka / cidera Pesilat
Ø Situasi pertandingan terganggu
Ø Pesilat mengundurkan diri
Ø  Diminta oleh Ketua Pertandingan

·         Menjaga kualitas pertandingan.
·         Memberi hukuman berupa Tegoran dan Peringatan kepada Pesilat atau Pendamping Pesilat.
·         Memberikan isyarat kepada Juri mengenai pelanggaran dan hukuman kepada Pesilat serta pengesahan serangan jatuhan.
·         Menanyakan kepada para Juri bila terjadi keraguan dalam mengambil keputusan. Pemanggilan para Juri oleh Wasit untuk menanyakan suatu keputusan dilaksanakan ditengah gelanggang dan disaksikan oleh salah seorang Dewan Wasit Juri, setelah menempatkan kedua Pesilat di sudit netral.
·         Melaksanakan keputusan pemenang.

2.       Tugas Juri ( untuk semua katagori )
·         Memberi penilaian terhadap Pesilat dalam suatu pertandingan
·         Mencatat pelanggaran-pelanggaran
·         Menentukan pemenang berdasarkan jumlah nilai
·         Menandatangani formulir penilaian yang telah diisi
·         Menjawab pertanyaan Delegasi Teknik, Ketua Pertandingan, Dewan Wasit Juri dan Wasit bila diperlukan
·         Mengawasi pelaksanaan penimbangan Pesilat yang akan bertanding
 Dalam melaksanakan tugasnya Wasit juri secara teknis bertanggung jawab pada tingkat pertama kepada Dewan Wasit juri dan Ketua Pertandingan dan pada tingkat akhir kepada Delegasi Teknik. Wasit adalah pemimpin pengadil di lapangan, buruk atau tidak suatu pertandingan  tergantung pada Kepemimpinan Wasit. Oleh karena itu wasit haruslah berani, tegas dan jujur serta berwibawa. Kalau tugasnya dilaksanaka dengan baik, maka akan dipuji sebagai Wasit yang bagus, Akan tetapi kalau kurang baik, maka menerima umpatan, caci maki dan dianggap Wasit yang jelek.
Adapun kompetensi wasit juri yang akan memimpin pertandingan :
·         Harus menguasai peraturan pertandingan
·         Harus menguasai pedoman perwasitan
·         Harus mempunyai kemampuan sebagai juri
·         Harus menguasai atlet dan pelatih dalam memimpin jalannya pertadingan
·         Harus mampu menguasai penonton dalam memimpin pertandingan
·         Harus memiliki ketenangan, kedisiplinan, kejujuran, ketegasan, keadilan, dan konsiten dalam bertugas.

D.    Ilmu pendukung untuk pedoman wasit juri dalam pertandingan pencak silat dan kondisi fisik serta mental yang disertai teknik dan taktik
Selain mengikuti penataran wasit dan juri sesuai tingkatan nya untuk menjadi wasit juri yang sukses dimata semua orang, wasit juri juga harus mempunyai ilmu pendukung untuk menjadi pedomannya. Adapun beberapa ilmu-ilmu pendukung untuk seorang wasit juri antara lain sebagai berikut :
·         Ilmu anatomi : ilmu anatomi sangat lah penting untuk seorang wasit juri, kerena fisik sangat mempengaruhi paforma seorang wasit juri. Contohnya adalah mata, posisi berdiri dengan tegap apa tidaknya, serta suara juga mempengaruhi.
·         Ilmu matematika : ilmu matematika juga perlu untuk wasit juri, karena dalam melaksanakan tugasnya wasit juri haruslah bisa menghitung nilai-nilai dengan cepat, tepat, dan jeli. Hal ini jika tidak tepat maka akan merugikan salah satu pesrta, dan akan mennuai kontroversi yang nantinya akan merusak atau menghambat jalannya pertandingan.
·         Ilmu agama : ilmu agama sangatlah penting untuk seorang wasit juri, karena ilmu agama akan mengajarkan kepada seorang wasit dan juri untuk jujur, adil,dan tidak memihak kepada kontingen manapun sehingga tidak merugikan salah satu kontingen dan tidak menuai suatu kontroversi.
Adapun fisik dan mental seorang wasit juri sebagai berikut :
-          Laki-laki mempunyai tinggi 160 cm, dan wanita 150 cm.
-          Lulus tes fisik dan psikologi sesuai dengan minimal standar.
-          Umur minimal 20 tahun
-          Mata tidak rusak, sehingga tidak merusak pemandangannya saat bertugas
-          Mempunyai mental yang kuat dari semua penonton yang ada.
-     Tegas dalam memimpin pertandingan dan tidak takut mengambil keputusan walaupun dapat sorakan dari penonton.


E.     Posisi wasit dalam pertandingan pencak silat

Adapun posisi wasit dan juri dalam pertandinagn pencak silat adalah sebagai berikut :
Posisi wasit :


Keterangan : wasit saat memimpin pertandingan pencak silat memakai pola segitiga, dikarenakan wasit bisa melihat dengan jelas kedua pesilat yang bertanding.


 sumber :
-          Pembelajaran dan manajemen pencak silat oleh Agung nugroho, M.Si
-          Pedoman perwasitan oleh Agung nugroho, M.Si
-          Hasil MUNAS IPSI

Tidak ada komentar: